Jakarta , Pemerintah resmi meluncurkan Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 sebagai bagian dari upaya memperluas akses publik terhadap data geospasial di Indonesia. Geoportal ini diluncurkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, bertujuan untuk meningkatkan penggunaan data spasial dalam kebijakan nasional, termasuk di sektor ekonomi. Peluncuran ini menjadi tindak lanjut dari Kebijakan Satu Peta yang pertama kali dikeluarkan pada 2016.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan optimisme bahwa Kebijakan Satu Peta akan membantu Indonesia lepas dari middle income trap pada 2025. Menurutnya, data geospasial sangat penting bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi geospasial yang akurat dalam berbagai sektor pembangunan.
Menko Airlangga juga mengapresiasi Kementerian, Lembaga, serta Pemerintah Daerah yang sukses mengelola informasi geospasial secara baik, sehingga berkontribusi pada pembangunan nasional. Kebijakan ini diharapkan dapat mengintegrasikan 151 informasi tematik dalam satu referensi, guna mengurangi konflik lahan dan menyediakan data yang aman serta terjamin oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
Dengan adanya Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0, diharapkan proses investasi dan pembangunan nasional bisa dipercepat. Airlangga menjelaskan, data geospasial yang terintegrasi ini juga mendukung penyelesaian konflik lahan dan percepatan perizinan melalui sistem OSS, penentuan lokasi bisnis, serta pengembangan kawasan hilirisasi ekonomi.
Fokus pembangunan ekonomi nasional ke depan, kata Airlangga, adalah meningkatkan daya saing ekonomi melalui hilirisasi komoditas dan penciptaan pusat pertumbuhan baru. Pemerintah juga berupaya mengurangi ketergantungan ekspor pada komoditas mentah yang harganya fluktuatif, dengan fokus pada nilai tambah manufaktur serta penguatan sektor hilirisasi.
Selain itu, Kebijakan Satu Peta diharapkan dapat mendukung inovasi, teknologi, dan peningkatan produktivitas di kawasan ASEAN. Airlangga menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk memperkuat daya saing dalam menghadapi negara-negara ASEAN lainnya yang sudah lebih progresif di sektor produktivitas.
Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Kepala BIG Muh Aris Marfai, sejumlah pejabat kementerian, serta perwakilan pemerintah daerah. Mereka menyambut baik peluncuran ini dan berharap Kebijakan Satu Peta dapat menjadi dasar bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.