Padang - Produksi sampah di Kota Padang tercatat mencapai 647 ton per hari, namun masih ada sekitar 30 ton yang belum terkelola. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Fadelan Fitra Masta, menyebutkan bahwa sampah yang tidak terkelola seringkali dibuang sembarangan ke sungai, laut, atau lahan kosong, sehingga mencemari lingkungan. "Tantangan utama adalah mengatasi sampah yang tidak terkelola agar Kota Padang menjadi bersih dan sehat," ujar Fadelan, Senin (25/11/2024).
Pemerintah Kota Padang telah menerapkan berbagai program seperti reduce, reuse, dan recycle (3R) melalui bank sampah, budidaya maggot, dan pengomposan. Upaya ini mampu mengurangi sekitar 140 ton sampah per hari, sementara 477 ton lainnya diproses di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 400 ton yang berasal dari TPS resmi. Sisanya, yakni 77 ton, diambil dari tumpukan di sepanjang jalan dan alat perangkap sampah di sungai.
DLH Padang akan mengoptimalkan pengelolaan sampah dengan sistem baru sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2024. Mulai 1 Januari 2025, pembayaran retribusi sampah akan digabungkan dengan tagihan PDAM, sehingga mempermudah masyarakat. “Mulai 1 Januari 2025, pembayaran retribusi sampah akan digabungkan dengan tagihan PDAM. Hal ini menghilangkan biaya tambahan yang biasanya dibayarkan kepada tukang becak sampah,” ungkapnya. Petugas becak sampah juga akan dipekerjakan resmi dan digaji oleh Pemkot melalui Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) di setiap kelurahan.
Sistem ini juga menetapkan tarif retribusi berdasarkan daya listrik rumah tangga, yaitu Rp 20 ribu per bulan untuk pelanggan 450 VA, Rp 25 ribu untuk daya 900-2.200 VA, dan Rp 35 ribu untuk 3.500-5.500 VA. Warga yang tidak menjadi pelanggan PDAM tetap dapat membayar retribusi melalui LPS. “Setiap petugas becak sampah akan melayani sekitar 350 rumah, dengan jadwal pengambilan satu atau dua hari sekali. Warga yang bukan pelanggan PDAM tetap dapat membayar retribusi melalui LPS,” tambahnya.
Fadelan optimistis langkah ini dapat mendorong Kota Padang menjadi bersih dan ramah lingkungan. "Mulai 2025, kita bersama-sama mewujudkan Kota Padang yang bebas sampah di jalanan, sungai, dan laut. Dengan sistem yang lebih terorganisir, ini adalah langkah nyata menuju masa depan yang lebih baik," tutupnya.
(IP)