Lima , Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono menegaskan pentingnya inovasi dan digitalisasi sebagai penggerak utama ekonomi Asia-Pasifik dalam pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi APEC (AMM) di Lima, Peru, Kamis (14/11). Dalam sesi bertema “Innovation and Digitalization to Promote Transition to the Formal and Global Economy,” ia menyoroti kesenjangan digital yang masih menghambat pertumbuhan kawasan.
“Asia-Pasifik, meskipun menjadi pusat ekonomi digital terkemuka dunia, masih dihadapkan pada tantangan besar. Lebih dari 1,7 miliar orang tidak memiliki akses internet, sementara hampir 70% pekerja di negara ekonomi menengah dan rendah tidak memiliki keterampilan digital dasar. Ini adalah peluang sekaligus tanggung jawab bagi kita untuk bertindak,” ujar Menlu Sugiono.
Indonesia, lanjut Menlu, memandang infrastruktur digital yang merata sebagai langkah awal. Program seperti Digital Village Initiative telah menunjukkan peran penting akses teknologi bagi masyarakat pedesaan dan kelompok rentan. Selain itu, Indonesia juga mendorong transisi sektor informal ke formal melalui pembiayaan usaha mikro, pelatihan kewirausahaan, serta jaminan sosial bagi pekerja sektor informal.
Menlu Sugiono juga menyoroti pemberdayaan perempuan dalam ekonomi digital sebagai prioritas. Kesenjangan gender harus segera diatasi untuk memastikan perempuan dapat berpartisipasi penuh dalam sektor digital. Ia menyebut kebijakan responsif gender di Indonesia mencakup akses perangkat digital, pelatihan keterampilan, dan strategi inklusif lainnya.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan komitmen bersama para Menteri Ekonomi APEC untuk memperkuat kolaborasi kawasan dalam digitalisasi, mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan menjadikan Asia-Pasifik sebagai jangkar utama ekonomi global. Menlu Sugiono menyatakan, "Asia-Pasifik memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin utama dalam ekonomi digital dunia. Untuk mencapainya, kita harus memastikan bahwa transformasi digital ini inklusif, tidak ada yang tertinggal, dan semua pihak dapat berkontribusi,"