Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus memperkuat promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di pasar Tiongkok lewat Wonderful Indonesia Sales Mission yang digelar di Nanjing pada 20 November dan Shanghai pada 24 November 2024. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menyatakan kegiatan ini diharapkan mendukung target kunjungan 1-1,5 juta wisatawan Tiongkok pada 2024. “Misi penjualan tahap akhir di tahun 2024 ini diharapkan dapat membuahkan hasil yang lebih gemilang diikuti dengan pencapaian target kunjungan wisman asal Tiongkok” katanya, Selasa (26/11/2024).
Made menjelaskan, Tiongkok menjadi salah satu pasar utama karena memiliki potensi besar untuk memperkuat hubungan People to People (P2P). Sebelum pandemi, kunjungan wisatawan Tiongkok bahkan mencapai dua juta orang. Hingga September 2024, tercatat 935.643 wisman Tiongkok telah mengunjungi Indonesia, menjadikannya penyumbang wisatawan terbesar keempat setelah Malaysia, Australia, dan Singapura.
Selain promosi B2B melalui tabletop meeting antara pelaku industri pariwisata Indonesia dan buyer Tiongkok, misi ini juga menawarkan paket wisata ke lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) seperti Labuan Bajo, Mandalika, dan Borobudur. Strategi ini diharapkan dapat memperluas pilihan wisata bagi wisman Tiongkok yang sebelumnya hanya berfokus ke Bali.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Wisnu Sindhutrsino, mengungkapkan ada lebih dari 1,2 juta kursi penerbangan langsung dari 14 kota di Tiongkok ke Indonesia. “Sales Mission di Kota Nanjing ini juga membawa misi untuk menyambut dibukanya charter flight dengan rute Nanjing–Denpasar, Bali pada Desember 2024 dan diharapkan dapat terus berlanjut hingga menjadi penerbangan reguler,” jelas Wisnu.
Dalam kegiatan ini, Kemenparekraf bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI di Shanghai dan Garuda Indonesia Shanghai. Sebanyak 10 pelaku industri pariwisata Indonesia, mulai dari agen perjalanan hingga operator kapal pesiar, turut serta memasarkan paket wisata untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2025.