Jakarta , Kementerian Agama meluncurkan Program Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) sebagai bagian dari upaya menyongsong Generasi Emas Indonesia 2045. Program ini, yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis), dirancang untuk memenuhi kebutuhan esensial anak usia dini secara menyeluruh, termasuk aspek pendidikan, kesehatan, gizi, hingga perlindungan anak.
Sekjen Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan, PAUD HI akan membantu memastikan tumbuh kembang optimal bagi anak-anak Indonesia. “Melalui pendekatan holistik ini, kita memenuhi kebutuhan esensial anak sejak usia dini, baik dari aspek kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, maupun pendidikan yang berkualitas,” ungkap Ali Ramdhani dalam peluncuran di RA Istiqlal, Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Ali menambahkan, program ini juga berperan dalam mendukung pemerintah menurunkan angka stunting nasional yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. “PAUD HI hadir sebagai salah satu solusi untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan gizi dan perawatan yang memadai,” jelas pria yang akrab disapa Kang Dhani ini.
Lebih lanjut, Ali Ramdhani menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam mencapai target penurunan stunting hingga 14% pada 2024. “Kolaborasi antar pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga keluarga, sangat penting agar target ini tercapai dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat,” ujarnya.
Selain kesehatan fisik, program PAUD HI juga memprioritaskan penanaman nilai moral dan agama pada anak usia dini. Pendidikan agama dalam PAUD HI tidak hanya menumbuhkan kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk karakter anak agar memiliki akhlak mulia, beriman, dan berbudaya.
Dirjen Pendis Abu Rokhmad juga hadir dan menyoroti bahwa perhatian khusus sangat diperlukan bagi anak usia dini. Kami berkomitmen mengatasi tantangan gizi dan stunting, serta menciptakan lingkungan aman dari bullying, yang menekankan pentingnya sinergi antar pihak dalam pelaksanaan program ini.
Kegiatan peluncuran ini juga menghadirkan talkshow dengan narasumber ahli, dr. Lovely Daisy dari Kemenkes dan Prof. Maila Dinia dari UIN Jakarta, yang membagikan wawasan terkait penerapan program PAUD HI kepada para guru RA di seluruh Indonesia.
Sebagai bentuk apresiasi, Kemenag juga memberikan penghargaan kepada guru RA yang berperan aktif dalam pelaksanaan PAUD HI. Ditargetkan, sebanyak 500 RA akan dijadikan percontohan dalam penerapan 8 indikator PAUD HI, mulai dari pemantauan pertumbuhan hingga penyediaan fasilitas sanitasi dan air bersih.
Selain itu, simbolis "Makanan Bergizi Gratis (MBG)" juga diberikan kepada anak-anak RA sebagai bagian dari program peningkatan kualitas gizi anak usia dini. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Kemenag berharap program ini akan menjadi landasan bagi generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak.