Ambon , Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi menjalin kerja sama dengan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon dan Universitas Pattimura. Kolaborasi ini bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan data riset melalui repositori dan penerbitan ilmiah, serta meningkatkan hubungan kelembagaan dan produktivitas publikasi ilmiah nasional. Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi, Agus Haryono, menegaskan bahwa kerja sama ini akan memanfaatkan data penelitian sesuai kewenangan dan kapasitas masing-masing pihak.
Ruang lingkup kerja sama meliputi penyimpanan dan pemanfaatan data hasil riset melalui Repositori Ilmiah Nasional (RIN), penerbitan ilmiah berupa buku dan audiovisual, hingga penyebarluasan publikasi melalui Program Akuisisi Pengetahuan Lokal. Agus menuturkan bahwa kerja sama ini juga mendukung pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya berdampak pada pengembangan aktivitas riset, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat Ambon, Maluku, dan sekitarnya,” ujar Agus dalam sambutannya pada acara penandatanganan kerja sama di Gedung Auditorium Kampus IAKN Ambon, Kamis (14/11).
BRIN, melalui Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI), berkomitmen mendukung pengelolaan dan penyimpanan data primer serta luaran riset. Hal ini sejalan dengan amanah Undang-Undang Sistem Nasional Iptek terkait Wajib Serah dan Wajib Simpan Data Riset. Agus menyebutkan bahwa Peraturan BRIN Nomor 12 Tahun 2023 menjadi pedoman teknis dalam pengelolaan data hasil riset ini.
Program Akuisisi Pengetahuan Lokal juga menjadi langkah strategis untuk mengenalkan hasil riset lokal secara lebih luas. Agus menegaskan bahwa BRIN akan terus mendukung penyebaran pengetahuan ilmiah melalui berbagai bentuk publikasi, seperti jurnal, buku, dan media audiovisual. “Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap dampaknya akan meluas, tidak hanya bagi BRIN, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Ambon, Maluku, dan sekitarnya,” tambah Agus.
Selain penandatanganan kerja sama, BRIN juga mengadakan bimbingan teknis, asistensi, dan pendampingan pengusulan Program Fasilitasi Riset dan Inovasi bagi dosen dan peneliti di wilayah LLDIKTI 12. Langkah ini bertujuan mendorong produktivitas riset dan memperkuat kontribusi akademik dari Indonesia Timur. Agus optimis potensi akademik di wilayah ini sangat besar dan perlu dikembangkan lebih lanjut melalui pendanaan riset yang lebih besar.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi model kemitraan ideal antara lembaga riset nasional, perguruan tinggi, dan masyarakat. Agus berharap sinergi ini dapat memperkuat publikasi ilmiah nasional serta memanfaatkan fasilitas riset yang lebih terintegrasi, sehingga hasil penelitian lokal memiliki dampak lebih luas bagi pembangunan Indonesia.