Jakarta , Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, memberikan apresiasi kepada Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Royke Tumilaar, atas keberhasilannya mentransformasi BNI serta meningkatkan kesejahteraan karyawan. Hal tersebut disampaikan Andre saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan jajaran direksi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di Gedung DPR RI, Rabu (13/11)
.
Andre, yang merupakan anggota DPR RI asal Sumbar, menilai Royke berhasil membawa perubahan signifikan di BNI, bahkan mengorbankan posisi strategis di Mandiri untuk membantu BNI keluar dari masalah. “Pak Royke, saya mengapresiasi betul kinerja yang luar biasa. Bahkan saya melihat Pak Royke ini sudah berkorban meninggalkan posisi enak di Mandiri sehingga Pak DJ (Darmawan Junaidi) bisa jadi Dirut. Pak Royke itu sudah mengorbankan diri dari Mandiri pindah ke BNI untuk membantu BNI melakukan transformasi dan ini patut kami apresiasi,” ujar Andre. Wakil Ketua Fraksi Gerindra ini juga menambahkan, “Saya acungkan jempol untuk senior saya Pak Royke yang sudah mampu mentransformasi BNI yang kemarin bermasalah, sekarang sudah keluar dari masalah."
Selain transformasi di BNI, Andre juga memuji Royke atas keberhasilannya meningkatkan kesejahteraan karyawan, salah satunya dengan kenaikan gaji. Andre mengatakan bahwa dirinya menerima laporan dari karyawan BNI terkait peningkatan kesejahteraan tersebut. “Bahkan saya dapat laporan dari seluruh karyawan BNI, Bapak sudah menaikkan gaji mereka dan kesejahteraan mereka sudah meningkat. Patut saya apresiasi, Pak. Luar biasa memulihkan kondisi BNI, lalu meningkatkan kesejahteraan BNI. Gak tau sudah sama gak gajinya dengan karyawan Mandiri sekarang, sudah sama ya,” kata Andre, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Gerindra MPR RI.
Namun, di balik keberhasilan ini, Andre memberikan catatan penting terkait jenjang karir di BNI. Menurutnya, sejumlah jabatan strategis di BNI diisi oleh tenaga kerja dari luar alih-alih karyawan internal, yang menimbulkan kekhawatiran karyawan terkait kepastian jenjang karir mereka. "Tapi perlu ada catatan kecil yang perlu saya ungkapkan di ruang kecil ini Pak, supaya Wamen bapak, Pak Tiko (Kartika Wirjoatmodjo) juga dengar, ya. Apa? Jadi kami ini anggota DPR, Dewan Perwakilan Rakyat banyak menerima masukan dan laporan dari rakyat. Nah, di balik seluruh keberhasilan Pak Royke ada catatan sedikit,” ujar Ketua DPD Gerindra Sumbar tersebut. Andre berharap permasalahan ini dapat diperhatikan, terutama oleh Dirut BNI dan Kementerian BUMN.
Andre menegaskan bahwa harapan dari karyawan BNI adalah kepastian jenjang karir, khususnya pada jabatan SEVP yang menjadi puncak karir. “Ada masukan dari karyawan-karyawan BNI yang ingin jenjang karirnya terjamin. Apa sih jenjang karir karyawan BNI itu? SEVP itu adalah puncak karir mereka,” kata Andre. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, banyak posisi GM dan VP yang diisi oleh pekerja luar. Bahkan, untuk SEVP, dari sembilan jabatan yang ada, delapan di antaranya diisi oleh tenaga eksternal.
Andre meminta agar masalah ini menjadi perhatian Dirut BNI serta disampaikan ke Kementerian BUMN. Ia menambahkan bahwa kesuksesan Royke dalam mentransformasi BNI mendapat pengakuan, termasuk dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang hadir di ajang Investor Daily dan memberikan pidato. "Menurut saya itu jadi catatan untuk Pak Royke, sampaikan pada Pak Wamen tentang ini, supaya ke depan, jangan sampai keberhasilan Pak Royke yang luar biasa mentransformasi BNI sekarang sehingga Pak Prabowo langsung hadir datang ke ajang Investor Daily. Luar biasa Pak Prabowo datang ke tempat bapak, pidato. Karena sekali lagi, pendiri BNI ini adalah kakeknya Pak Prabowo. Jadi kakeknya Presiden ini gak kaleng-kaleng," lanjut Andre.
Dalam kepemimpinan Royke, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp16,3 triliun hingga kuartal III-2024. Capaian ini didorong oleh pulihnya pendapatan operasional serta kualitas aset yang terjaga, menandakan keberhasilan transformasi yang telah dilakukan oleh BNI.